Rabu, 27 Agustus 2014

SIstem Koloid

A. Koloid
      Koloid berasal dari kata "Kolia" yang dalam bahasa Yunani berarti "Lem". Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya pada gelatin yang merupakan kristal tetapi sulit sekali mengalami difusi. Padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi. Oleh karena itu, zat semacam gelatin ini kemudian disebut koloid. Koloid atau diisebut juga dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada suspensi.
        Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai 100 nm. Beberapa koloid tampak jelas secara fisis misalnya santan, air susu dan lem, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti lautan, misalnya larutan kanji yang encer, agar-agar yang masih cair, dan air teh. Oleh karena ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra).
          Beberapa koloid dapat terpisah bila didiamkan dalam wktu yang teratif lama meskipun tidak semua, misalnya koloid belerang dalam air dan santan. Beberapa koloid yang lain sukar terpisah seperti lem, cat dan tinta. 
         Berdasarkan perbedaan ukuran zat yang terdispersi sistim dibedakan menjadi larutan sejati, koloid dan suspensi

B. Sifat-sifat koloid
   1. Efek Tyndall
                Efek tyndall adalah gejala terlihatnya berkas cahaya ketika melewati dispersi koloid. Hal ini disebabkan karena partikel koloid menghamburkan sinar ke segala arah.
   2. Gerak Brown
                 Gerak brown adalah gerakan acak dan terus menerus karena partikel koloid menumbuk molekul medium pendispersi.
   3. Elektroforesis
                 Elektroforesis adalah bergeraknya partikel koloid yang bermuatan ke salah satu arah elektroda. 
      Kegunaan:
        a. Untuk menentukan muatan koloid
        b. Untuk membersihkan asap pada industri (Pesawat Cottrell)
   4. Adsorpsi
             Adsorpsi adalah penyerapan molekul netral  pada permukaan koloid. Jika koloid menyerap ion, maka koloid menjadi bermuatan.
      Contoh:
        sol Fe(OH)3 bermuatan positif, karena menyerap ion H+

        sol As2S3 bermuatan negatif, karena menyerap ion S2-


      Kegunaan:
        a. Penyembuhan sakit perutoleh serbuk norit.
        b. Penjernihan air minum.
        c. Pemutihan air gula.
        d. Menghilangkan bau badan dengan tawas.
   5. Dialisis
              Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari ion-ion pengganggu. Contohnya proses cuci darah.
   6. Koagulasi
                Koagulasi adalah pengumpulan partikel koloid.
      Koagulasi dapat terjadi karena:
         a. Pemanasan, pendinginan dan pengadukan
         b. Penambahan elektrolit
         c. Pencampuran dengan koloid lain yang berbeda muatan
      Contoh:
         a. Pembentukan delta pada muara sungai
         b. Penggumpalan lateks dengan asam format
    7. Koloid Pelindung
                Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi.
       Contoh:
         a. Gelatin pada klise film
         b. Kasein pada susu
    8. Koloid Liofil dan Liofob
        a. Koloid liofil adalah koloid yang suka pada cairan, jika medium pendispersinya air disebut hidrofil.
            Contoh: kanji, protein, dan agar-agar
        b. Koloid liofob adalah koloid yang tidak suka pada cairan. Jika mediumnya air, disebut hidrofob.
            Contoh: sol logam, sol sulfida(belerang) dan sol As2S3
 

1 komentar:

valentinopaap mengatakan...

VLT, titanium frames | The Tech Behind The Classic - iTanium
By using our VLT system you are able to quickly set the level of urban titanium metallic quality titanium frame glasses with the VLT system. The VLT system mens titanium necklace also has the sia titanium ability to ford edge titanium use a