This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 17 Oktober 2012

The amount of principal and Standards Unit

Besaran Pokok dan Satuan Standar

1. Besaran Pokok
  Besaran-besaran  dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.  Besaran pokok  adalah besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan terlebih dahulu, yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain. Para ahli merumuskan tujuh macam besaran pokok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel Besaran Pokok dan Satuannya.
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya


2. Satuan Standar (Satuan Sistem Internasional: SI)   
    Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Sebuah besaran tidak hanya memiliki satu satuan saja. Besaran panjang ada yang menggunakan satuan inci, kaki, mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat menggunakan satuan ton, kilogram, gram, dan sebagainya. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang  diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre Kilogram Second  (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan    watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter Gram Second (CGS). Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.

A. Satuan Standar Panjang
Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m). Ketika sistem metrik diperkenalkan, satuan meter diusulkan setara dengan sepersepuluh juta kali seperempat garis bujur bumi yang melalui kota Paris. Tetapi, penyelid ikan awal geod esik menunjukkan ketidakpastian standar ini, sehingga batang platina-iridium yang asli dibuat dan disimpan di Sevres dekat Paris, Prancis. Jadi, para ahli menilai bahwa meter standar itu kurang teliti karena mudah berubah. Para ahli menetapkan lagi patokan panjang yang nilainya selalu konstan. Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik. Definisi baru menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon.
Angka yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan menggunakan awalan dengan suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau pembagian dari suatu satuan. Singkatan sistem metriksnya dapat dilihat pada Tabel Singkatan Sistem Metriks Satuan berikut:

Tabel sistem metriks satuan a
Tabel sistem metriks bag B

B. Satuan Standar Massa
    Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Satu kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis. Silinder platina iridium memiliki diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Massa 1 kilogram standar mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 4°C.

C. Satuan Standar Waktu
   Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan bahwa satu sekon sama dengan 1/86400  rata-rata gerak semu matahari mengelilingi Bumi. Dalam pengamatan astronomi, waktu ini ternyata kurang tepat akibat adanya pergeseran, sehingga tidak dapat digunakan sebagai patokan.Selanjutnya, pada tahun 1956 ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

D. Satuan Standar Arus Listrik
   Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang  dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam  vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2x10-7 Nm.

E. Satuan Standar Suhu
    Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 1dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan temperatur dan tekanan saat terdapat keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan. Titik tripel air adalah  273,16 K dan 611, 2 Pa. Jika dibandingkan dengan skala termometer Celsius, dinyatakan sebagai berikut:
rumus titik tripel air
F. Satuan Standar Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 10 pangkat 12 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu.

G. Satuan Standar Jumlah Zat
     Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara   dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1.2 x 10 pangkat 12 kg karbon-12. Partikel elementer merupakan unsur fundamental yang membentuk materi di alam semesta. Partikel ini dapat berupa atom, molekul, elektron, dan lain-lain.

3. Satuan Tidak Standar dan Konversi Satuan
      Televisi di rumah berukuran 14 inci. Truk itu mengangkut 500 ton beras. Inci dan ton merupakan contoh satuan tidak standar masing-masing untuk besaran panjang dan besaran massa. Satuan tidak standar seperti ini perlu dikonversi ke satuan standar sehingga satuannya konsisten. Konversi satuan dilakukan dengan menyisipkan faktor konversi yang cocok yang membuat satuan lain ditiadakan, kecuali satuan yang kita kehendaki. Faktor konversi merupakan perbandingan dua satuan besaran sehingga sama dengan satu. Berikut ini beberapa contoh konversi satuan untuk besaran panjang, massa, dan waktu.
Satuan tidak standar dan konversinya

Kamis, 04 Oktober 2012

Kebakaran di Bayung Lencir Dipicu Pencurian Minyak

Hingga Rabu (3/10/2012) siang ini, empat orang dipastikan tewas dalam kebakaran pipa minyak mentah di pipa Elnusa titik 219,300 kilometer, tepatnya di Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.  

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada Rabu (3/10/2012) pagi. Kebakaran yang menelan korban jiwa itu diduga karena penjarahan minyak yang diproduksi PT Pertamina.
Kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 11.50 WIB. Proses pemadaman dilakukan tim Pertamina didukung perusahaan dan instansi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Menurut Manager Humas PT Pertamina EP Agus Amperianto, dalam keterangan pers, di Jakarta, hingga saat ini pihak Pertamina masih mengusut kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.
Agus menjelaskan, kebakaran di kilometer 219 Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan terjadi pada Rabu (3/10/2012) pagi. Kebakaran terjadi diduga kuat akibat aksi penjarahan minyak mentah dari pipa Tempino-Plaju di daerah tersebut.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya pipa paralon dan bak galian tanah yang menjadi tempat penampungan minyak jarahan di sekitar lokasi kejadian.
Koordinasi penanggulangan telah dilakukan antara pihak Elnusa selaku pelaksana operasional dan pemeliharaan, pihak Pertamina, kepolisian, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas, dan aparat setempat. 
 
sumber: kompas.com
See vedeo news here