MAKALAH
REKAYASA BIOPROSES
“PRODUK – PRODUK FERMENTASI”
Disusun oleh:
Hadi Gimantoro (0611 3040 1460)
Kelas : 2 PK
Dosen : Ir. Siti Khodijah, M.T.
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2011-2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah rekayasa
bioproses yang berjudul produk-produk
fermentasi. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan
ini.
Semoga makalh ini memberikan
informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Palembang,
22 juni 2012
Hadi gimantoro
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Fermentasi timbul sebagai hasil metabolisme
mikroorganisme yang menumbuhkan sumber energi. Energi diperoleh dari
metabolisme dari bahan pangan yang mengandung glukosa dimana organisme berada
didalamnya. Dengan adanya oksigen, beberapa mikroorganisme mencerna glukosa dan
menghasilkan air, karbondioksidam dan sejumlah besar energi (ATP) yang
digunakan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Menyebutkan
produk-produk fermentasi bidang pangan.
2.
Menyebutkan
produk-produk fermentasi non pangan.
3.
Menyebutkan
mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi.
4.
Menjelaskan
secara diagram pembuatan etanol.
5.
Menjelaskan
proses pembuatan yogurt.
6.
Menjelaskan
proses pembuatan gas bio.
7.
Menjelaskan
proses pembuatan nata de coco.
8.
Menjelaskan
proses pembuatan asam asetat.
9.
Menjelaskan
proses pembuatan gum xanthan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor –
faktor ang harus diperhatikan pada proses hilir (purifikasi) produk fermentasi
adalah:
1.
Sensivitas
produk : temperature, pH, oksidasi, waktu, sifat reologi, sifat campuran yang kompleks.
2.
Sifat produk
yang membahayakan (beracun).
3.
Sifat kaldu
(broth) : tidak stabil, viskositas tinggi, atau sifat reologi yang kompleks.
4.
Konsentrasi
produk yang terlalu sedikit : harus hati – hati.
Sedangkan metode yang biasanya digunakan pada
proses hilir adalah : filtrasi, presitifasi, ekstaksi, sentrifugasi,
kromatografi, koagulasi dan flokulasi.
B.
ETANOL
Etanol adalah sejenis cairan yang mudah
menguap, mudah terbakar, tidak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Etanol merupakan produk fementasi yang dapat
dibuat dari subtrat yang mengandung karbohidrat (gula, pati, selulosa). Mikroba
yang digunakan dalam pembuatan alkohol adalah sacharomices cerevisiae.
Klasifikasi dari sacharomices cerevisiae adalah sebagai berikut :
Ø
Devisi : eumychopita
Ø
Kelas : ascomycetes
Ø
Ordo : sacharomycetacetales
Ø
Famili : sacharomycetacetaceae
Ø
Genus : sacharomycetaces
Ø
Species : sacharomycetaces cerevisiae
Gambar: sacharomycetaces cerevisiae
Fermentasi alkohol dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya :
a.
Spesies sel
khamir
Sel khamir biasanya digunakan dalam
fermentasi alkohol adalah galur-galur dari spesies sacharomycetaces cerevisiae.
b.
Jumlah sel
khamir
Jumlah starter optimum pada fermentasi
alkohol adalah 2-5%.
c.
Konsentrasi
gula
Sebelum digunakan sebagai bahan baku untuk
memproduksi cuka sari buah yang diekstrak dari buah-buhan perlu dipekatkan
terlebih dahulu atau di tambahkan gula(glukosa) sampai kandungan gulanya
mencapai 10-25 %(b/v)
d.
Suhu
Yeast aktif pada kisaran 0-500C,
sedangkan suhu optimum pertumbuhan dan aktifitas selnya adalah 28-350C.
e.
Derajat
keasaman(pH)
Yeast dapat tumbuh pada kisaran pH 4-4,5
f.
Oksigen
Oksigen yang diperlukan yaitu sedikit
0,05-0,10 mmHg tekanan oksigen selama proses fermentasi berlangsung.
Proses-proses pembuatan etanol :
a.
Reproduksi
etanol dari tetes(molase)
Tetes merupakan hasil samoingan proses gula.
Dalam pembuatan etanol, mula-mula tetes diencerkan dengan air sehingga
konsentrasi gulanya menjadi 14-18%. Jika konsentrasi gula terlalu tinggi akan
berakibat buruk pada khamir yang digunakan atau alkohol akan yang dihasilkan
akan menghambat aktivitas khamir. Akibat lainnya, waktu fermentasi menjadi
lebih lama dan sebagian tidak terkonversi dan proses fermentasi menjadi tidak
ekonomis.
b.
Pembuatan
etanol dari onggok
Onggok dikeringkan pada suhu 550C
selama 24 jam. Setelah kering, onggok digiling menjadi ukuran ±30 mesh. Dalam
pembuatan larutan suspensi tepung onggok dicampur dengan larutan HCL 0,2 N
dengan perbandingan 1:20(gr/ml). Hidrolisa dilakukan dalam autoclave pada suhu
1210Cteakanan 1 kg/cm3 selam 3 jam. Selanjutnya pengturan
pH menjadi 4, 8 dengan menggunakan Ca(OH)2. Untuk meningkatkan
nutrisinya, dtambahkan pupuk NPK sebanyaki 0,08 gram dan ZA 0,3 gram.
Pasteurisasi pada suhu 800C selam 5 menit. Setelah suhu turun
menjadi ±300C dilakukan inakulasi dengan starter sebanyak 10% volume
subtrat.
C.
GAS BIO
Gas bio merupakan salah satu alternatuf yang
mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar atau energi sehingga menghemat pemakaian bahan
bakar minyak.
1.
Bahan baku
Bahan utama gas bio adalah metan. Contohnya
residu organik yang potensial.
2.
Teknologi
proses
Teknologi biogas cukup msederhana dengan
menggunakan prinsip proses fermentasi anaerobik.
Mikroorganisme yang digunakan :
1.
Bacillus perfrijius
2.
Metanobacter
omeliaski
D.
KOMPOS
Pengomposan merupakan upaya pengolahan limbah
padat yang sekaligus memanfaatkan bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi
bahan-bahan anorganikdengan menggunakan aktivitas mikroorganisme. Pembuatan
kompos dapat dilakukan dengan atau tanpa aerasi yang dikenal dengan kompos
aerobik dan anaerobik. Optimum nilai perbandingan C/N yang dilakukan adalah
25-40. Adapun nilai pH yang digunakan adalah sekitar 6,0-7,0 dengan kelembaban antara
30-100%. Kelembaban dibawah 40% mengakibatkan proses menjadi lebih lambat. Agar
prose berjalan baik dilakukan pada kisaran suhu 35-850C. Bahan-bahan
yang dapat dijadikan kompos adalah limbah padat hasil pertanian atau sampah
organik, kotoran sapi(sebagai starter), kapur, urea(sumber N), dan air. Kompos
diperkirakan matang pada hari ke 20, dengan indikasi warna yang coklat
kehitaman dan nilai perbandingan C/N sekitar 10-15.
Mikroorganisme yang berperan dalam prosesan
ini :
1.
Bakteri
fotosintetik
2.
Bakteri asam
laktat
3.
Ragi
4.
Actinomycetes
5.
Jamur
fermentasi
E.
NATA DE COCO
Natade coco adalah hidangan penutup yang
terlihat seperti jelly, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal.
Bibit nata aadalh bakteri yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan
dalam air kelapa yang diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang
terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim
yang dapat menyusun zat gula menjadi ribun rantai serat atau selilosa. Dari
jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan
lembar batang-batang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga
transparan, yang disebut sebagai nata.
Acetobacher xylinum dapat tumbuh pada pH
3,5-7,5 namun akan tumbuh optimal bila pHnya 4,3 seadangkan suhu ideal bagi
pertumbuhan bakteri acetobacter xylinum pada suhu 28-310C. Bakteri
in sangat memerlukan oksigen.
Gambar : acetobacter xylinum
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
nata de coco :
1.
Varietas
kelapa
Air kelapa yang baik digunakan air kelapa
gajah karena menggunakan air kelapa ini akan menghasilkan nata de coco yang
lebih tebal bila dibandingkan dengan menggunakan air kelapa dari varietas
kelapa hibrida.
2.
Temperatur
Temperatur yang digunakan adalah 28-310C
3.
Derajat
keasaman pH
Acetobactermenyukai pH yang optimum adalah
4,5-5.
4.
Gula sebagai
sumber karbon
5.
Sumber
nitrogen
Nitrogen ini juga merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan
dari bakteri, konsentrasi yang biasa digunakan adalah 0,3-0,7%
Proses pembuatan nata de coco :
Air kelapa disaring agar bebas dari kotoran,
kemudian air kelap tersebut dipanaskan, selama pemanasan tambahkan gula 7,5%
pupuk ZA. Kemudian masukkan ke dalam gelas kimia yang steril, lalu tambahkan
starter dan asam asetat. Setelah semua dicampurkan, air kelapa diinokulasi
selam 14 hari sampai terbentuk nata berwarna putih.
Proses hilir yang dilakukan. Setelah
terbentuk nata, lembaran nata direndam air bersih selama 48 jam untuk
menghilangkan keasaman air digan ti secara berkala, setelah hilang dapat
direbus dan direndam dalam air gula untuk mendapatkan rasa manis.
F.
YOGURT
Yogurt adalah produk olahan susu secara
fermantasi pada kondisi proses tertentu dengan bantuan bakteri penghasil assam
laktat. Pada prinsipnya pembuatan yogurt kedelai ini dengan cara inokulasi susu
kedelai dengn starter lactobacillus casei
dan dinkubasi pada suhu 380C didalam alt inkubator selama 4 jam.
Bkteri ini dapat menghasilkan asam laktat selama proses fermentasi terhadap
susu kedelai.
Starter
yogurt
Starter atau bibit adalah sejumlah awal
bakteri yoguryt yang ditambahkan kedalam susu agar berkembang biak. Starter
diinkubasi didalam inkubator selama 7 jam dengan suhu 380C.
Gambar
: lactobacillus casei
G.
ASAM ASETAT
(VINEGAR)
Asam organik yang paling penting adalah asam
asetat. Pada masa lalu, oksidasi mikroba etanol merupakan sumber utama asam
asetat, kecuali produksi cuka venegar.
Proses yang dikembangkan untuk industri asam
asetat yaitu fermentasi anaerobik limbah lignoselulosik(zeikus,1980). Pada
proses ini digunakan biakan campuran bakteri aerobik, clostridium thermocellum
dan clostridium thermoceticum atau biakan lainnya yang diperoleh dari lumpur
pembuangan. Bioreaktor yang digunakn berupa tangki tertutup. proses pengadukan
dilakukan secara mekanik kerena pada saat tidak ada pembentukan metana,
prasarana untuk pertukaran gas tidak ada. Proses berlansungnya secara sinambung
dan pendaur ulangan biomasa dapat meningkatkan bio konversi.
Gambar : clostridium thermocellum
H.
GUM XANTHAN
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan gum
secara mikrobal terdiri dari D-glukosa, sukrosa dan beberapa bentuk karbohidrat
yang dapat digunakan sebagai subtrat tergantung dari hasil yang diinginkan.
Konvaks dan king di dalam graham (1977) melaporkan
bahwa 4 spesies xanthomonas yang dapat digunakan yang dapat digunakan untuk
memproduksi gum xanthan secara evisien adalah x. Comperitis, x. Malvacearum, x.
Caroae.
xanthomonas
comperitis adalah bakteri yan terdapat secara alami, semula di isolasi dari
tanaman kubis dan telah lama diketahui derta dapat menghasilkan kekentalan atau
koloni yang bergetah.
Proses
pembuatan Gum xanthan
Kondisi
optimal proses gum memerukan aerasi tinggi dan susu konstan. Oleh karena
ituhasil fermentasi dengan cara tersebut lebih jauh banyak dibandingkan
produksi secara alami pada tanaman kubis.
Media
yang sama terdiri dari karbohidrat dan beberapa nutrien lain. Penurunan pH
selama fermentasi teradi karena pembentukan asam organik sebagai produk
tambahan dan sebagai tambahan dan sebagai bagian dari poli sakarida.
BAB
III
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat di ambil dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
Etanol merupakan produk fementasi yang dapat
dibuat dari subtrat yang mengandung karbohidrat (gula, pati, selulosa). Mikroba
yang digunakan dalam pembuatan alkohol adalah sacharomices cerevisiae.
Gas bio merupakan salah satu alternatuf yang
mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar atau energi sehingga menghemat pemakaian
bahan bakar minyak. Mikroorganisme yang digunakan Bacillus perfrijius dan Metanobacter
omeliaski.
Pengomposan merupakan upaya pengolahan limbah
padat yang sekaligus memanfaatkan bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi
bahan-bahan anorganikdengan menggunakan aktivitas mikroorganisme. Mikrooganisme
yang di gunakan adalah Bakteri fotosintetik.
Natade coco adalah hidangan penutup yang
terlihat seperti jelly, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal.
Mikrooganisme yang di gunakan adalah Acetobacher
xylinum.
Yogurt adalah produk olahan susu secara
fermantasi pada kondisi proses tertentu dengan bantuan bakteri penghasil assam
laktat. Mikrooganisme yang di gunakan adalah lactobacillus casei.
Asam asetat yang paling penting adalah asam
asetat. Pada masa lalu, oksidasi mikroba etanol merupakan sumber utama asam
asetat. Mikrooganisme yang di gunakan adalah clostridium thermocellum.
Gum xanthan berperan sebagai pengental,
penstabil dan bahan pembantu pengolahan. Mikrooganisme yang di gunakan adalah xanthomonas
comperitis.
0 komentar:
Posting Komentar